Skip to main content

Brave Browser

 Ada hal yang menarik yang ditawarkan Brave browser. Yaitu bahwa ia secara default sudah terintegrasi dengan ad blocker. Jadi bila kita terbiasa menggunakan Firefox, maka kita perlu menambah add-on ad blocker seperti uBlock Original atau yang lain. 

Yang menarik adalah bahwa Brave dikembangkan diatas engine yang sama dengan Google Chrome. Akan tetapi selama ini, saya merasa kurang sreg dengan ukuran tab-nya yang terkesan terlalu compact. Berbeda dengan Firefox yang menawarkan tampilan tab yang bisa mengakomodir monitor touch screen, sehingga tampilan tab-nya bisa besar dan nyaman bagi mereka yang memang memiliki monitor touch screen.

Berikut adalah tips yang bisa kita gunakan untuk mengubah tampilan tab di Brave browser agar tampil lebih tebal seperti di Firefox. Yaitu ketik brave://flags kemudian cari "Touch UI Layout", ubahlah nilainya menjadi "enabled. Maka setelah direstart, tampilan tab-nya akan menjadi lebih tebal.

Ada yang menarik lagi, yaitu berkaitan dengan reader mode. Fitur yang sangat saya sukai dari Firefox adalah reader view, yang secara default di enable. Nah di Brave, kita bisa set dengan cara ketik brave://flags dan ubah nilai "Enable Reader Mode" menjadi enabled. Maka fitur tersebut bisa muncul.

Demikian.


Comments

Popular posts from this blog

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run