Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2016

Mengganti Wallpaper di Blackbox Window Manager

Secara default, blackbox window manager menawarkan styles: Blue, Gray, Green, Purple dan Red. Apabila kita bosan dengan wallpaper warna solid yang ditawarkan, maka berikut adalah cara bagaimana mengganti wallpaper color tersebut dengan gambar yang kita suka sebagai wallpapernya. Perlu diketahui bahwa lokasi styles tersebut tersimpan pada direktori: /usr/share/blackbox/styles/ Langkah pertama adalah mencopy salah satu styles tersebut, sebagai contoh ketik: # cp Purple Chelsea Setelah itu, editlah file Chelsea tersebut: # emacs Chelsea Kemudian cari perintah berikut: rootCoomand: bsetroot -solid rgb:77/aa/77 Gantilah menjadi: rootCommand: bsetbg /home/purnomo/Pictures/danau.jpg Lalu simpan perubahan tersebut. Kemudian kita jalankan blackbox dengan perintah: $ startx. Maka akan muncullah wallpaper danau.jpg tersebut. Demikian.

Window Manager Openbox

Untuk mengakses aplikasi berbasis GUI di Linux, selama ini saya selalu mengandalkan dekstop environment. Setelah puas dengan Gnome dan XFCE, maka sekarang saatnya kita mengeksplorasi Window Manager, bukan Desktop Environment. Window Manager adalah program yang memanage Window saat kita menggunakan aplikasi berbasis GUI. Teman saya yang memberi statement bahwa icons itu tidak ada gunanya, ia sudah lama menggunakan Window Manager blackbox. Pada awalnya, saya coba menggunakan blackbox, akan tetapi ada kebingungan. Karena tombol Alt-Tab tidak berfungsi untuk switch aplikasi. Rupanya, kita perlu tambahkan bbkeys, agar tombol Alt-Tab bisa digunakan untuk switch aplikasi yang ada. Dan lagi, blackbox versi terakhir yaitu versi 0.70.1 dirilis tahun 2005. Alias sudah 11 tahun berselang. Akhirnya saya ketemu dengan Openbox, yang rupanya dikembangkan dari Blackbox. Dan ini memberi tawaran yang berbeda dengan Blackbox dengan tampilan panel yang simple dibawah. Openbox menawarkan tampilan blank wall

Slackware Yang Simple

"Simple is beautiful" kelihatannya adalah terminologi yang cocok disematkan kepada Slackware, yang memang memegang teguh tradisi Unix. Karena kita tidak akan menemukan kerumitan seperti halnya pada openSUSE, sebagai contoh, bila kita ingin membaca manual dari sebuah command, misalnya $ man passwd Maka pada openSUSE kita akan ditanyakan, mau melihat man(1) atau man(1p) ? Karena yang man(1p) itu erat kaitannya dengan pemrograman. Sementara man(1) itu adalah berkaitan dengan normal user. Hal itu tidak akan kita temukan pada Slackware. Jadi begitu kita mengetikkan $ man passwd, maka langsung muncul manual passwd tersebut. Yang lain, adalah sewaktu kita melakukan scroll layar dengan tombol Pg Down, maka di Slackware akan tergulir full 1 layar. Beda dengan openSUSE yang hanya akan bergulir setengah layar. Bila kita ingin membuat sleep komputer kita, pada openSUSE kita perlu ketik # systemctl suspend, sementara di Slackware cukup ketik # pm-suspend. Karena memang semua init system d