Skip to main content

Swapfile di Linux

 Selama saya menggunakan Linux, implementasi swap itu selalu berupa partisi yang ada di hard disk atau SSD. Alias kuota swap ditentukan pada saat melakukan partisi hard disk atau SSD. Dimana ada ketentuan kuota atau ukuran swap itu 2 kali ukuran RAM yang terpasang.
Akan tetapi rupanya aturan tersebut menjadi aturan yang kuno, karena semenjak penggunakan RAM yang jamak di kapasitas 8 GB dan bahkan lebih. Maka aturan yang lebih modern menyarankan untuk menggunakan ketentuan sebagai berikut, tergantung penggunaannya.
Ukuran swap 1/2 sampai 1 kali RAM bila untuk penggunaan tanpa hibernasi. Dan ukuran 1 sampai 2 kali RAM bila sistem akan digunakan dengan hibernasi.
Dengan menggunakan swap yang berupa partisi, maka bila ada perubahan peruntukkan, maka kita perlu melakukan instalasi ulang dalam rangka mengubah ukuran swap-nya.
Akan tetapi hal itu tidak diperlukan lagi, bila kita menggunakan swap berupa file. Dimana ukuran swap itu kita kelola setelah selesai instalasi dan kita bisa mengubahnya.
Secara umum caranya adalah sebagai berikut:

Check dulu status swap nya.
# swapon --show
Bila tidak hasilnya kosong alias tidak ada tulisan apa-apa, itu berarti tidak ada swap pada komputer kita.

Cara membuat swap file:
# fallocate -l 4G /swapfile
Perintah ini artinya mengalokasi swap file sebesar 4GB di file /swapfile

Mengeset file permision.
# chmod 600 /swapfile

setup ruangan swap:
# mkswap /swapfile

Meng-enable swapfile-nya
# swapon /swapfile

Verifikasi hasilnya:
# swapon --show
 NAME      TYPE SIZE USED PRIO
/swapfile file   4G   0B   -2

# free -h
               total        used        free      shared  buff/cache   available
Mem:           5.7Gi       2.3Gi       2.3Gi        84Mi       1.4Gi       3.4Gi
Swap:          4.0Gi          0B       4.0Gi

Membuatnya permanen, setelah reboot:
# echo '/swapfile none swap sw 0 0' | sudo tee -a /etc/fstab

Opsi, mengatur swappiness atau mengatur seberapa agresif akan menggunakan swap file. Nilainya dari 10 sampai 100, nilai default 60. Semakin tinggi semakin agresif.
Misalnya kita akan memberikan nilai 10 tingkat agresivitasnya. Maka yang perlu kita lakukan adalah:
# sysctl vm.swappiness=10

Membuatnya permanen:
# echo 'vm.swappiness=10' | tee -a /etc/sysctl.conf

Demikian.




Comments

Popular posts from this blog

Auto-Fill-Mode di Emacs

  Berikut adalah cara agar auto-fill-mode bisa aktif secara global di emacs. Yaitu tambahkan dua kode berikut pada file ~/.emacs (add-hook 'change-log-mode-hook 'turn-on-auto-fill) (setq-default auto-fill-function 'do-auto-fill) Demikian. 

Sepeda Polygon Neptune

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun ini usia sepedaku.. Aku memilihnya via Internet waktu itu.. Setelah browsing di internet, akhirnya kutemukan sepeda Polygon jenis Neptune.. Eh, ternyata pas beli tidak ada spakbor-nya. Spakbor itu pelindung cipratan (bahasa Indonesia-nya apa ya?) air akibat perputaran roda. Jadi kalo pas lewat di tempat basah, cipratan air itu akan mengenai baju kita.. Jadinya kutambahkan sekalian pas beli, harga sekitar 50 ribu. Lalu terpikir untuk membeli wadah tempat minum, biar kalo pas bersepeda tidak kehausan.. Akhirnya kubeli juga dengan wadah minumnya dengan merk Zefal.. Tak lupa kubeli pengaman, yaitu rantai pengaman.. Akhirnya cukup sudah untuk bersepeda... olah raga yang menyenangkan... Karena kita bisa bebas mengeksplore daerah-daerah baru yang belum pernah kita singgahi.. Kalo pengen tahu sepedaku kayak apa, lihat disini.. Adieu .. !

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run ...