Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

How To Make XFCE Looks Like Gnome Shell

Sekilas Anda akan melihat bahwa tampilan berikut mirip desain dari desktop environment Gnome Shell, padahal ini adalah dekstop environment XFCE. Berikut adalah app yang saya tambahkan: xfce4-datetime-plugin, yang di g unakan sebagai pengganti info clock di top panel. xfce4-whiskermenu-plugin, yang di gunakan sebagai pengganti "Activities" . Kedua app tersebut saya dapatkan dari slackbuilds.org . Adapun konfiguras i separator pada top panel adalah sebagai berikut:   Dari pengalaman saya, bisa disimpulkan bahwa ada satu hal yang menjadi inti dari inovasi Gnome Shell, yaitu kegunaan tombol "Super" (atau tombol keyboard dengan lambang Windows) yang akan menampilkan semua menu. Ini adalah ide yang genuine dari Gnome Shell untuk tidak selalu bergantung kepada mouse. It's a cool thing.

From Hard Coding to App

Bagaimana sebuah app dibuat? Aplikasi atau disingkat app, adalah sebuah aplikasi yang berjalan dengan fungsi tertentu. App yang didesain berjalan di platform A tidak bisa berjalan di platform B, demikian juga sebaliknya. Sebagai contoh, app calculator yang didesain berjalan di OS android tidak dapat dijalankan di OS iOS, demikian juga sebaliknya. Berikut adalah tahapan sebuah app itu dibuat dari awal (di create from scratch): (1) Hard Coding    Ini adalah proses menuliskan kode pada sebuah bahasa pemrograman    tertentu, misalnya bahasa C. Yaitu berupa urutan instruksi yang    membuat sebuah fungsi kalkulator dalam bahasa C. Hasil dari hard    coding ini, disebut sebagai source code (kode sumber). Yaitu berupa    plain text yang bisa dibaca oleh semua jenis platform (OS) apapun. (2) Compile    Proses kompilasi ini akan mengubah source code dari proses hard    coding diatas ke dalam specifik platform (OS) tertentu. Misalnya    dikompilasi ke dalam platform Linux. Hasil kompilasi ini

OPEN SUSE LEAP 42.2

Saya merasakan banyak improvement terjadi pada versi 42.2 kali ini, bila dibanding dengan versi 42.1. Yang terlihat jelas sekali adalah masalah performance, pada versi 42.2 ini terasa lancar dan lebih gegas daripada versi 42.1. Selain itu, ada yang menarik, yaitu bahwa bila kita mengupdate paket dengan perintah # zypper up , maka hanya aplikasi yang sudah terinstal saja yang akan diupdate. Sementara pada versi sebelumnya, maka semua paket bawaannya juga akan diinstal lagi, meski sudah kita hilangkan. Misalnya setelah fresh install, ada satu paket games yang saya hapus, begitu dilakukan update dengan # zypper up , maka games yang sudah kita hapus itu akan diinstal lagi. Hal itu sekarang tidak kita temukan. Ini adalah point penting dari inovasi versi 42.2 kali ini. Hal lain yang membuat saya gembira adalah bahwa pada versi 42.2 ini, aplikasi libre office-nya sudah bisa melakukan pencetakkan pada mode landscape dengan normal. Karena pada versi 13.2 saya tidak dapat melakukannya dengan pro