Skip to main content

Brave Browser - Part 2

 Sewaktu awal-awal Firefox muncul, saya begitu menyukainya karena adanya tab browser. Kemudian begitu muncul Google Chrome, ada keinginan untuk pindah ke Chrome karena faktor kecepatan yang lebih baik daripada Firefox. Akan tetapi mengingat ada issue tentang privasi yang agak terganggu, bila menggunakan Chrome, maka saya tetap setia menggunakan Firefox sampai bertahun-tahun kemudian.

Akan tetapi begitu muncul Brave browser yang datang belakangan dengan konsep ad blocker yang sudah ditanamkan, yang dikembangkan dengan menggunakan engine yang sama dengan Google Chrome, maka saya mulaimencoba untuk lebih intens dengan Brave.

Ada fitur yang rupanya perlu ditambahkan di Brave agar bisa menyaingi Firefox, yaitu reader view yang di Firefox secara default sudah ditanamkan. Dan akhirnya itu terpenuhi dengan extension ActiveClearly.

Dan dengan tambahan itu, membuat saya akhirnya migrasi ke Brave. Jadi Brave ini menurut saya adalah perpaduan antara engine Chrome dan privacy Firefox.

It's a cool app.

Comments

Popular posts from this blog

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run