Skip to main content

Office App

Ada yang menarik di ranah mobile app. Bahwa tidak seperti di ranah desktop, untuk keperluan Office Suite yang free dan legal, ada Libre Office. Akan tetapi di ranah mobile, ada beragam jenis pilihan, mulai dari Google Suite seperti Google Docs, Google Sheets, Google Slide, termasuk juga app dari Microsoft seperti Word, Excel dan Power Point. Demikian juga ada dari WPS Office, dan juga Zoho Office, Free Office dan masih ada beberapa yang lain.

Sebelumnya, untuk keperluan Office App di ranah mobile, saya gunakan produk-produk dari Google, jadi saya perlu instal 3 app, yaitu Docs, Sheets dan Slides, serta ditambah Acrobat Reader dari Adobe sebagai PDF readernya.

Akan tetapi ada hal menarik dari Word buatan Microsoft, ia tidak hanya bisa sebagai editor file dokumen, akan tetapi bisa juga sebagai PDF reader. Kemudian, yang paling menarik dan simple adalah Office dari Microsoft, dimana cukup instal app ini saja, ia bisa mencakup 5 fungsi sekaligus, yaitu : Word, Excel, Power Point, PDF reader dan Notes. 

Jadi dengan demikian, saya bisa mengganti 5 buah app sebelumnya yaitu : Google Docs, Sheets, Slides dan Google Keep, serta Adobe Acrobat reader ke dalam satu app Office buatan Microsoft tersebut.

Imbasnya adalah menghemat storage dan meningkatkan performa smartphone secara keseluruhan. It’s a cool thing.

Comments

Popular posts from this blog

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...

Tentang Release #

Baru saja browser favoritku Firefox melaunching release terakhir yaitu release 10. Alias Firefox 10 just has been released. Tak terasa release # dari software yang biasa kita pakai mulai memasuki era double digit. Yang sebelum-nya hanya single digit.  Sempat terpikir olehku, apa jadinya 1 dekade ke depan, berkenaan dengan sistem penomoran release # ini? Apakah 1 dekade ke depan, Firefox akan mencapai release # 308 misalnya. Jadi kalau ditanya, kamu pake Firefox versi berapa? aku pake versi 308, ( "weh kok akeh banget yo?" ). Seperti LibreOffice yang baru mencapai versi 3.4.5 di medio Februari 2012 ini. Apa nantinya ya mengalami nasib seperti itu ? Hee.. aneh-aneh saja ya? Kalau kita melihat model pemberian release # untuk sebuah paket software seperti Apple, untuk Mac OS X berupa nama hewan dari keluarga macan, seperti Tiger, Leopard, Snow Leopard, dll. Mirip juga dengan Ubuntu yang menggunakan nama-nama unik, seperti Oneiric, Maverick, dll. Mungkin itu untuk mensi...