Desain User Interface desktop macOS sejak dari awal hingga sekarang terkesan tidak mengalami banyak perubahan yang berarti. Yaitu dengan tampilan top panel, dengan notification ada disebelah kanan atas, yang terdiri dari tanggal, status koneksi internet, dan panel untuk log out.
Oleh karena itu, maka Gnome 3 atau biasa dikenal dengan Gnome Shell dibuat berkat inspirasi tampilan macOS yang seperti itu-itu saja. Akan tetapi dengan beberapa modifikasi tentu saja. Layout Gnome Shell standart, hanya menampilkan top panel dengan tanggal dan jam di bagian tengah. Kemudian panel logout ada di sebelah kanan. Sementara sebelah kiri menampilkan text “Activities”. Dan Dock standartnya dibuat hidden di sebelah kiri (akan muncul bila kita klik “Activities” atau tombol “Super” (tombol keyboard dengan logo Windows).
Perilaku layout Gnome Shell tersebut, bisa kita buat agar bisa menyerupai layout macOS dengan cara menambahkan beberapa gnome extension, yaitu:
-
Ini adalah extension yang akan mengubah dock default menjadi seperti dock ala macOS. Yaitu dock yang selalu muncul (auto hide) di desktop. Kita bisa men-setting-nya di lokasi bawah, kanan, kiri atau bahkan di atas.
-
Extension ini befungsi untuk menggeser posisi tanggal dan clock yang tadinya berada di tengah menjadi ke kanan disamping kiri menu logout.
-
Ini akan menambahkan status fungsi untuk mengakses drive dan meng-unmount flash disk.
-
Bila Anda ingin tampilan tampilan top bar yang transparan, maka extension ini bisa melakukannya. Dengan extension ini, kita bisa membuat top bar-nya menjadi transparan saat Window-nya tidak pada mode full screen. Sementara kalau full screen, maka ia akan berubah menjadi gelap. Cukup keren.
Itulah
beberapa gnome extension yang bisa mengubah tampilan default Gnome
Shell mirip dengan macOS. Hasilnya seperti ini ...
Comments