Skip to main content

macOS Ala Gnome Shell

Desain User Interface desktop macOS sejak dari awal hingga sekarang terkesan tidak mengalami banyak perubahan yang berarti. Yaitu dengan tampilan top panel, dengan notification ada disebelah kanan atas, yang terdiri dari tanggal, status koneksi internet, dan panel untuk log out.

Oleh karena itu, maka Gnome 3 atau biasa dikenal dengan Gnome Shell dibuat berkat inspirasi tampilan macOS yang seperti itu-itu saja. Akan tetapi dengan beberapa modifikasi tentu saja. Layout Gnome Shell standart, hanya menampilkan top panel dengan tanggal dan jam di bagian tengah. Kemudian panel logout ada di sebelah kanan. Sementara sebelah kiri menampilkan text “Activities”. Dan Dock standartnya dibuat hidden di sebelah kiri (akan muncul bila kita klik “Activities” atau tombol “Super” (tombol keyboard dengan logo Windows).

Perilaku layout Gnome Shell tersebut, bisa kita buat agar bisa menyerupai layout macOS dengan cara menambahkan beberapa gnome extension, yaitu:

  1. Dash To Dock

    Ini adalah extension yang akan mengubah dock default menjadi seperti dock ala macOS. Yaitu dock yang selalu muncul (auto hide) di desktop. Kita bisa men-setting-nya di lokasi bawah, kanan, kiri atau bahkan di atas.

  2. Flippery Move Clock

    Extension ini befungsi untuk menggeser posisi tanggal dan clock yang tadinya berada di tengah menjadi ke kanan disamping kiri menu logout.

  3. Removable Drive Menu

    Ini akan menambahkan status fungsi untuk mengakses drive dan meng-unmount flash disk.

  4. Transparent Top Bar

    Bila Anda ingin tampilan tampilan top bar yang transparan, maka extension ini bisa melakukannya. Dengan extension ini, kita bisa membuat top bar-nya menjadi transparan saat Window-nya tidak pada mode full screen. Sementara kalau full screen, maka ia akan berubah menjadi gelap. Cukup keren.

Itulah beberapa gnome extension yang bisa mengubah tampilan default Gnome Shell mirip dengan macOS. Hasilnya seperti ini ...



Comments

Popular posts from this blog

KOMPUTER BRANDED VS KOMPUTER RAKITAN

Berikut adalah pengalaman dan studi komparatif antara komputer branded HP-ku yang dibeli sekitar tahun 2007, dan dua buah komputer rakitan yang menggunakan processor intel dan AMD. Dari dua buah komputer yang dirakit sekitar tahun 2013 yang menggunakan processor intel i3 dengan motherboard gigabyte dan di tahun 2014 yang menggunakan processor AMD A8; dapat dikatakan bahwa dari sisi spesifikasi, tentu komputer brandedku yang dibeli sekitar 10 tahun yang lalu, tentu memiliki spesifikasi yang jauh lebih jadoel. Akan tetapi seiring berjalannya waktu --yaitu di awal tahun 2017 ini -- kedua buah komputer rakitan tsb diatas; satu persatu mengalami kerusakan dan memaksa untuk direpair ke vendor asli yang merakit komputer tsb; dikarenakan aku pun sudah menyerah tidak dapat menyelesaikannya. Yang processor AMD A8, terpaksa diganti motherboard-nya. Demikian juga dengan yang intel i3. Adapun solusi yang diberikan vendor komputer AMD tsb, adalah selain mengganti motherboard yang memang rusak; adala

Fedora 22

It is about another Linux distro. Not a fashion thing. Sebenarnya saya sudah berkenalan dengan Fedora yang pada waktu itu masih memakai nama Fedora Core versi 4. Akan tetapi sayang tidak bisa memutas CD audio koleksi saya. Akhirnya saya move ke Ubuntu, yang bisa memutar CD audio, once the installation is complete. Sewaktu menggunakan Fedora 22, ada impresi keren yang muncul, diantaranya dengan gnome 3.16 dan adanya extention window list sehingga, window yang aktif muncul dibagian bottom bar. Sementara notification pada gnome 3.16 ditata ulang penempatannya dan menjadi satu dengan kalender yang ada di bagian top bar. Mengingat bila tidak ada window list, maka seakan-akan kita kehilangan kontrol atas window yang sedang aktif. Dan window list mempermudah kita dalam berpindah-pindah dari satu window ke window yang lain. Jadi lebih manageable. Satu hal mengapa saya selalu mencoba distro lain selain Slackware adalah karena desktop environment gnome yang di drop di Slackware sejak versi 12. D

Linux Yang Baik Hati

Ada beberapa pengguna Windows yang kadang curhat ke aku tentang gangguan virus saat mereka berkomputasi. Salah satunya adalah saudaraku sendiri yang tergolong end user. Mengapa file-file yang ada di flash disknya kok tiba-tiba menghilang? Atau mengapa jadi aneh? Rupanya setelah aku periksa dengan Linux tentu saja, terlihat jelas bahwa ada virus disana. Yaitu jenis virus yang menyembunyikan file-nya dan membuat shortcut ke folder yang akan di eksekusi seolah-olah itu adalah file kepunyaan pengguna. Akan tetapi disitulah jebakan batman-nya. Yaitu kode jahat yang akan dijalankan, begitu kita meng-klik short cut tsb. Bila kita menganalisa dengan  Windows, maka fenomena keanehan tersebut akan berjalan. Karena virus tersebut memang didesain untuk menyasar Windows. Akan tetapi bila kita menggunakan Linux, maka jelas sudah bahwa itu adalah kerjaan sebuah virus. Dan sudah beberapa kali aku menemui kasus seperti itu. Dan akhirnya apa yang aku lakukan? Cukup aku ambil data yang di sembu