Skip to main content

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim.

Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc

MAN_POSIXLY_CORRECT=1

export MAN_POSIXLY_CORRECT

Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta.

Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya. Dan ini menjadi nilai plus ketimbang distro lain. Secara default, untuk urusan firewall dipercayakan kepada firewalld (firewall dynamic). Sementara Debian tidak dibekali firewall secara default. Meskipun kita bisa menambahkan secara mandiri. Pada umumnya, pada distro Debian dan turunannya biasa menggunakan ufw (uncomplicated firewall) ketimbang firewalld.

Hal lain, yang menurut saya belum saya temukan bagaimana menyetting type font di console secara sistem. Karena untuk sementara hal itu saya akali dengan cara melakukannya di file .bash_profile dengan perintah setfont.

Selain apa yang saya uraikan diatas, secara umum openSUSE adalah distro yang stabil dan termasuk kategori distro stabil seperti Debian dan Slackware. Jadi ini adalah distro yang ketiga menjadi pilihan saya. Dari sisi pengguna, ia sekelas dengan Debian karena cukup mudah. Asal kita mau belajar dengan perintah zypper sebagai pengelola paketnya.

Comments

Popular posts from this blog

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

Fedora 30

Ada hal menarik yang bisa saya pelajari dari Fedora 30. Yaitu bahwa pada versi 30 ini, ia sudah memiliki fitur otomatis mengenali printer yang tersambung. Dan kita tidak perlu melakukan instalasi secara manual. Jadi ini mirip dengan komputer Apple yang tidak diperlukan software driver khusus. Hal lain yang paling penting adalah proses partisi yang selama ini selalu gagal dengan sukses, akhirnya bisa dikerjakan dengan cara sebagai berikut. Bila kita ingin melakukan instalasi single OS, maka partisi yang perlu kita lakukan adalah : Partisi /boot/efi dengan kapasitas minimal 512 MB. Partisi swap dengan kapasitas 2 GB (bila RAM-nya 8 GB). Partisi / atau root minimal 30 GB. Itu kita lakukan secara custom dan dengan type partisi standart (standard partition). Bila kita ingin dual OS dengan Windows 10, maka hal pertama yang perlu diinstal adalah Windows 10-nya terlebih dahulu. Kemudian sebelum melakukan instalasi Fedora, yang kita perlu lakukan adalah shrink partisi Windows yang ada sek