Saya merasakan banyak improvement terjadi pada versi 42.2 kali ini, bila
dibanding dengan versi 42.1. Yang terlihat jelas sekali adalah masalah
performance, pada versi 42.2 ini terasa lancar dan lebih gegas daripada versi
42.1.
Selain itu, ada yang menarik, yaitu bahwa bila kita mengupdate paket dengan
perintah # zypper up, maka hanya aplikasi yang sudah terinstal saja yang akan diupdate. Sementara pada versi sebelumnya, maka semua paket bawaannya juga akan diinstal lagi, meski sudah kita hilangkan. Misalnya setelah fresh install, ada satu paket games yang saya hapus, begitu dilakukan update dengan # zypper up, maka games yang sudah kita hapus itu akan diinstal lagi. Hal itu sekarang tidak kita temukan. Ini adalah point penting dari inovasi versi 42.2 kali ini.
Hal lain yang membuat saya gembira adalah bahwa pada versi 42.2 ini, aplikasi
libre office-nya sudah bisa melakukan pencetakkan pada mode landscape dengan normal. Karena pada versi 13.2 saya tidak dapat melakukannya dengan proper. Selalu tercetak dengan orientasi potret.
dengan cara menambahkan kode berikut pada file /etc/sysctl.conf
kernel.printk = 3 4 1 3
Setelah itu, restart-lah komputer Anda. Maka semua log system yang selama ini mengganggu aktifitas Anda saat di console tidak akan ditampilkan, alias akan di hidden. Jadi sama dengan kondisi di Slackware.
sehingga mp3 bisa dijalankan pada aplikasi gnome-music. Simple is
beautiful. Adapun untuk equalizer-nya, kita bisa menggunakan paket
pulseaudio-equalizer. Jadi dua paket sudah mencukupi untuk memutar musik dari CD dan juga file yang berformat mp3.
bentuk inovasi untuk desktop Gnome, dan rupanya memberi kemudahan dalam hal setting dan penggunaan bagi end user. Asal software driver printer dan
scannernya kita install, maka kita bisa menggunakan aplikasi simple-scan ini
dengan mudah sekali. Akan tetapi untuk menggabungkan beberapa halaman pdf yang belum bisa dilakukan, kita memerlukan pdftk.
42.1 membuat dua versi release, yaitu versi tumbleweed (rolling
release) selain stable release yang dikenal selama ini. Dan untuk
stable release diberi tambahan label "Leap".
Secara umum, distro Linux menganut 2 mahzab dalam menghasilkan distro, yaitu rolling release, alias selalu up to date. Dan mahzab yang kedua adalah stable release. Keduanya pernah saya coba, dan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Bila Anda lebih menyukai software yang cutting edge, maka disarankan untuk
menggunakan versi Tumbleweed. Akan tetapi kekurangannya adalah ketidak
stabilan sistem kadang-kadang masih kita temukan, sebagai akibat masih adanya bug pada versi software terbaru tersebut.
Akan tetapi bila Anda lebih menyukai kestabilan sistem secara keseluruhan,
maka pilihlah yang versi Leap. Karena ini lebih stabil daripada versi
Tumbleweed, meski kadang kita mesti berkutat dengan software yang agak sedikit lebih lama, akan tetapi dari sisi kestabilan sudah teruji. Adapun software
aplikasi yang akan diadopsi pada versi enterprise biasanya diambil dari versi
stable release ini. Karena sudah teruji kehandalan dan kestabilannya.
Saya lebih merekomendasikan versi Leap ketimbang Tumbleweed. Mengapa
demikian? Karena dari pengalaman saya, sewaktu menggunakan Tumbleweed,
bila kita akan berpindah dari console ke GUI, yang seharusnya hanya
bisa kita lakukan dengan Ctrl-Alt-F7, rupanya bisa juga dilakukan
dengan Ctrl-Alt-F2. Dan menurut saya itu adalah "bug" yang cukup
mengganggu aktifitas berkomputasi.
dibanding dengan versi 42.1. Yang terlihat jelas sekali adalah masalah
performance, pada versi 42.2 ini terasa lancar dan lebih gegas daripada versi
42.1.
Selain itu, ada yang menarik, yaitu bahwa bila kita mengupdate paket dengan
perintah # zypper up, maka hanya aplikasi yang sudah terinstal saja yang akan diupdate. Sementara pada versi sebelumnya, maka semua paket bawaannya juga akan diinstal lagi, meski sudah kita hilangkan. Misalnya setelah fresh install, ada satu paket games yang saya hapus, begitu dilakukan update dengan # zypper up, maka games yang sudah kita hapus itu akan diinstal lagi. Hal itu sekarang tidak kita temukan. Ini adalah point penting dari inovasi versi 42.2 kali ini.
Hal lain yang membuat saya gembira adalah bahwa pada versi 42.2 ini, aplikasi
libre office-nya sudah bisa melakukan pencetakkan pada mode landscape dengan normal. Karena pada versi 13.2 saya tidak dapat melakukannya dengan proper. Selalu tercetak dengan orientasi potret.
Setting Tambahan
Ada setting tambahan yang menurut saya perlu dilakukan, yaitu log system yang selalu muncul sewaktu kita bekerja pada console. Hal ini bisa kita lakukandengan cara menambahkan kode berikut pada file /etc/sysctl.conf
kernel.printk = 3 4 1 3
Setelah itu, restart-lah komputer Anda. Maka semua log system yang selama ini mengganggu aktifitas Anda saat di console tidak akan ditampilkan, alias akan di hidden. Jadi sama dengan kondisi di Slackware.
Paket Tambahan
Untuk memutar mp3, diperlukan tambahan aplikasi gstreamer-fluendo-mp3,sehingga mp3 bisa dijalankan pada aplikasi gnome-music. Simple is
beautiful. Adapun untuk equalizer-nya, kita bisa menggunakan paket
pulseaudio-equalizer. Jadi dua paket sudah mencukupi untuk memutar musik dari CD dan juga file yang berformat mp3.
Gnome Extensions
Ada tiga gnome extensions yang saya suka, yaitu- Places status indicator
- Dash to dock.
- Coverflow Alt-Tab.
Simple Scan Yang Lebih Baik
Di Open SUSE versi 42.2 ini, rupanya sudah ada aplikasi simple-scan sebagaibentuk inovasi untuk desktop Gnome, dan rupanya memberi kemudahan dalam hal setting dan penggunaan bagi end user. Asal software driver printer dan
scannernya kita install, maka kita bisa menggunakan aplikasi simple-scan ini
dengan mudah sekali. Akan tetapi untuk menggabungkan beberapa halaman pdf yang belum bisa dilakukan, kita memerlukan pdftk.
Leap Atau Tumbleweed ?
Seolah ingin mengakomodasi semua masukan, maka Open SUSE sejak versi42.1 membuat dua versi release, yaitu versi tumbleweed (rolling
release) selain stable release yang dikenal selama ini. Dan untuk
stable release diberi tambahan label "Leap".
Secara umum, distro Linux menganut 2 mahzab dalam menghasilkan distro, yaitu rolling release, alias selalu up to date. Dan mahzab yang kedua adalah stable release. Keduanya pernah saya coba, dan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Bila Anda lebih menyukai software yang cutting edge, maka disarankan untuk
menggunakan versi Tumbleweed. Akan tetapi kekurangannya adalah ketidak
stabilan sistem kadang-kadang masih kita temukan, sebagai akibat masih adanya bug pada versi software terbaru tersebut.
Akan tetapi bila Anda lebih menyukai kestabilan sistem secara keseluruhan,
maka pilihlah yang versi Leap. Karena ini lebih stabil daripada versi
Tumbleweed, meski kadang kita mesti berkutat dengan software yang agak sedikit lebih lama, akan tetapi dari sisi kestabilan sudah teruji. Adapun software
aplikasi yang akan diadopsi pada versi enterprise biasanya diambil dari versi
stable release ini. Karena sudah teruji kehandalan dan kestabilannya.
Saya lebih merekomendasikan versi Leap ketimbang Tumbleweed. Mengapa
demikian? Karena dari pengalaman saya, sewaktu menggunakan Tumbleweed,
bila kita akan berpindah dari console ke GUI, yang seharusnya hanya
bisa kita lakukan dengan Ctrl-Alt-F7, rupanya bisa juga dilakukan
dengan Ctrl-Alt-F2. Dan menurut saya itu adalah "bug" yang cukup
mengganggu aktifitas berkomputasi.
Konklusi
- Kita akan merasakan menggunakan distro berkelas enterprise pada openSUSE Leap 42.2 ini.
- Easy to use and easy to manage dengan adanya zypper dan YAST.
Comments