Skip to main content

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code. Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler.

Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler.



Setting Python


Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"]
Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run build Task), maka compiler yang digunakan adalah shell script python.sh. Jadi program python yang sudah dibuat, bisa dibuild dan run dengan cara menggunakan shortcut Run Build Task ini yaitu (Ctrl-Shift-B).

Adapun source code shell script /usr/bin/python.sh adalah sbb:

#!/bin/bash
xfce4-terminal --hold --geometry 80x20 --hide-menubar --command="python3 $1"

Bila Anda menggunakan python 2, maka ganti "python3 $1" menjadi "python $1".



Setting C, C++ dan C#


Untuk mendevelop bahasa C, C++ atau C#, kita perlu mengganti "command" : "python.sh" dengan satu shell script khusus. Misalnya kita menggunakan compiler clang, maka shell script yang diperlukan adalah:

script c.sh :

#!/bin/bash
clang $1
xfce4-terminal --hold --geometry 80x20 --hide-menubar --command="./a.out"

Lalu simpan file c.sh ini ke folder: /usr/bin. Kemudian gantilah "command" : "python" menjadi "command" : "c.sh". Maka Run Build Task akan mengkompilasi source code C dan menjalankannya.

Adapun, berikut adalah shell script untuk C++ dan C#.

Script untuk C++: simpan dalam file /usr/bin/cpp.sh

#!/bin/bash
clang++ $1
xfce4-terminal --hold --geometry 80x20 --hide-menubar --command="./a.out"

Scipt untuk C#: simpan dalam file /usr/bin/cs.sh

#!/bin/bash
mcs $1 -out:hasil
xfce4-terminal --hold --geometry 90x20 --hide-menubar --command="mono hasil"

Dengan catatan bahwa shell yang digunakan dalam hal ini adalah xfce4-terminal.



Komentar


Visual Studio Code ini memiliki performance yang lebih ringan dan responsif daripada Eclipse atau Atom.

Demikian, semoga bermanfaat.

Comments

Lily said…
I am very greatfull to you as you shared this.I am recently developing associate app spotify
that is you may have an interest to seem on that :
Danny Danials said…
Have you attempted this new app Robbery Bob 2 Mod Apk : that is certainly exceptional.

Popular posts from this blog

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...

Sepeda Polygon Neptune

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun ini usia sepedaku.. Aku memilihnya via Internet waktu itu.. Setelah browsing di internet, akhirnya kutemukan sepeda Polygon jenis Neptune.. Eh, ternyata pas beli tidak ada spakbor-nya. Spakbor itu pelindung cipratan (bahasa Indonesia-nya apa ya?) air akibat perputaran roda. Jadi kalo pas lewat di tempat basah, cipratan air itu akan mengenai baju kita.. Jadinya kutambahkan sekalian pas beli, harga sekitar 50 ribu. Lalu terpikir untuk membeli wadah tempat minum, biar kalo pas bersepeda tidak kehausan.. Akhirnya kubeli juga dengan wadah minumnya dengan merk Zefal.. Tak lupa kubeli pengaman, yaitu rantai pengaman.. Akhirnya cukup sudah untuk bersepeda... olah raga yang menyenangkan... Karena kita bisa bebas mengeksplore daerah-daerah baru yang belum pernah kita singgahi.. Kalo pengen tahu sepedaku kayak apa, lihat disini.. Adieu .. !

Tentang Release #

Baru saja browser favoritku Firefox melaunching release terakhir yaitu release 10. Alias Firefox 10 just has been released. Tak terasa release # dari software yang biasa kita pakai mulai memasuki era double digit. Yang sebelum-nya hanya single digit.  Sempat terpikir olehku, apa jadinya 1 dekade ke depan, berkenaan dengan sistem penomoran release # ini? Apakah 1 dekade ke depan, Firefox akan mencapai release # 308 misalnya. Jadi kalau ditanya, kamu pake Firefox versi berapa? aku pake versi 308, ( "weh kok akeh banget yo?" ). Seperti LibreOffice yang baru mencapai versi 3.4.5 di medio Februari 2012 ini. Apa nantinya ya mengalami nasib seperti itu ? Hee.. aneh-aneh saja ya? Kalau kita melihat model pemberian release # untuk sebuah paket software seperti Apple, untuk Mac OS X berupa nama hewan dari keluarga macan, seperti Tiger, Leopard, Snow Leopard, dll. Mirip juga dengan Ubuntu yang menggunakan nama-nama unik, seperti Oneiric, Maverick, dll. Mungkin itu untuk mensi...