Skip to main content

Chrome, Browser Yang Lengkap

Pada umumnya, pengguna Linux menggunakan browser Firefox sebagai
browser defaultnya. Sewaktu menggunakan Firefox, biasanya akan
mengalami kendala sewaktu ingin melihat video di website microsoft dan
apple. Bila di microsoft, kita diminta untuk menginstal Silvelight,
sedang di apple, diminta untuk menginstal Quick Time.

Akan tetapi permasalahan tersebut tidak akan kita temui, bila kita
mengganti browsernya dari Firefor ke Chrome. Kita tidak perlu
menginstal Silverlight dan Quick Time. Karena video dari dua website
tersebut bisa dijalankan dengan baik di Chrome.

Lebih jauh lagi, secara default, bila kita ingin menjalankan video di youtube, maka semuanya berjalan dengan lancar. Kondisi berbeda bila kita menggunakan Firefox, maka kita perlu menginstall flash player plugin terlebih dahulu.

Ini dikarenakan secara default, flash playernya sudah menjadi satu dengan browser Chrome itu sendiri. Jadi tidak perlu menginstall flash player lagi.

Oleh karenanya, maka saya menyebut Chrome sebagai browser yang
lengkap. 

Comments

Popular posts from this blog

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run