Skip to main content

Icons

Ada hal yang menurut saya aneh dari pendapat teman saya, dia
mengatakan bahwa icon itu tidak penting.

Di sisi lain, saya adalah orang yang tidak pernah puas atau lebih
tepatnya gampang bosan dengan penampilan icon yang itu-itu saja. Oleh
karenanya, setelah lebih dari 1 tahun mengidolakan icon Faenza, maka
sekarang saya menggantinya dengan icon Matrilineare. Icon ini
cenderung flat. Dan uniknya warna foldernya adalah krem kuning gading
dengan strip coklat.

Icon menurut saya itu berkaitan dengan visual dan memberikan impresi
saat kita menggunakan komputer. Dan bila Anda adalah orang yang biasa
betah di depan komputer. Pemandangan wallpaper yang itu-itu saja
tentu akan membuat Anda bosan. Tak terkecuali dengan icon. Bukankah
demikian?

Nah oleh karena itu, maka saya biasanya membuat cadangan beberapa
alternatif icon dalam sistem komputer saya. ada Faenza, Treepatra
(yang black and white), berikut Matrilineare. Semoga tulisan pendek
ini akan selalu mengingatkan, saya khususnya tentang impresi icons yang
menurut saya indah. Jadi icon itu penting apa tidak?

Up to you...

Comments

Popular posts from this blog

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run ...