Skip to main content

Text Editor

Membicarakan text editor dalam dunia Linux, seolah tidak pernah
selesai. Mengapa demikian ? Analoginya seperti Anda belajar Kimia,
maka laboratoriumnya adalah kehidupan itu sendiri. Karena "Life is a
Chemistry". Maka di Linux, dikenal "Everything is File".

Istilah "file"  identik dengan text file. Dan kalau kita akan
memanipulasi device atau piranti apapun yang terkoneksi dalam sebuah
sistem Linux, maka yang kita manipulasi itu adalah file yang menjadi
node dari device atau piranti tersebut.

Maka tidaklah mengherankan bila keberadaan text editor di Linux
penting. Bahkan ada istilah holy war in between vi vs emacs text
editor. Ada yang mengatakan bahwa vi itu mainstream, dll. 

Tetapi saya tidak akan masuk dalam polemik tersebut. Karena itu semua
bisa terjadi mengingat open source memungkinkan Anda untuk memilih
text editor mana yang menjadi favorit Anda.

Simple Text Editor


Bila pemahaman simple itu dari sisi end user, maka text editor yang
simple menurut saya adalah pico atau nano. Karena begitu Anda
menjalankan program nano, Anda bisa langsung mengetikkan text. Dan
menu-nya nongol disana. Anda tidak perlu mengingat-ingat command apa
yang harus diketik, bila ingin menyimpan file, dll.

Advance Text Editor


Bila Anda sudah mahir dengan nano, maka ada yang lebih keren darinya
yaitu vi atau vim. Karena dari sisi tampilannya lebih simple. Karena
yang muncul cuma blank screen dengan kursor saja. Dan semua menunya
tersembunyi. Seolah ingin memberi ruang yang luas kepada ruang editor
kita. Kalau kita menilik sejarahnya, ini adalah text editor asli
bawaan Unix. Yang kemudian di-"wariskan" ke Linux.

Bila Anda suka dengan hal-hal yang simple dari sisi tampilan, akan
tetapi agak sedikit misterius menunya, maka text editor vi atau vim
adalah text editor yang cocok.

Unique Text Editor


Selanjutnya ada text editor yang menurut penilaian saya adalah yang
paling unik dan paling misterius, yaitu Emacs. Ia memang misterius,
karena hampir command menunya diawali dengan kombinasi tombol Ctrl
atau Alt dan key yang lain.

Tetapi jangan cepat menyerah dulu, bahwa dibalik itu semua, ia
menawarkan fitur yang sangat lengkap dan mandiri. Karena ia sendiri
bisa menjadi tutor untuk dirinya sendiri. Bisa juga digunakan sebagai
calendar. Bahkan calculator sekalipun.

Oleh karena fitur yang lengkap dan penuh impresi misterius dan genius
itulah maka saya memberinya label unique text editor.

Konklusi


It seems like there is no conclusion here. But this writing is only to
open up your mind that there are many options, you can choose to be
your favorite text editor in Linux world. Which one is yours? Nano,
Vim or Emacs?

Comments

Popular posts from this blog

Auto-Fill-Mode di Emacs

  Berikut adalah cara agar auto-fill-mode bisa aktif secara global di emacs. Yaitu tambahkan dua kode berikut pada file ~/.emacs (add-hook 'change-log-mode-hook 'turn-on-auto-fill) (setq-default auto-fill-function 'do-auto-fill) Demikian. 

Sepeda Polygon Neptune

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun ini usia sepedaku.. Aku memilihnya via Internet waktu itu.. Setelah browsing di internet, akhirnya kutemukan sepeda Polygon jenis Neptune.. Eh, ternyata pas beli tidak ada spakbor-nya. Spakbor itu pelindung cipratan (bahasa Indonesia-nya apa ya?) air akibat perputaran roda. Jadi kalo pas lewat di tempat basah, cipratan air itu akan mengenai baju kita.. Jadinya kutambahkan sekalian pas beli, harga sekitar 50 ribu. Lalu terpikir untuk membeli wadah tempat minum, biar kalo pas bersepeda tidak kehausan.. Akhirnya kubeli juga dengan wadah minumnya dengan merk Zefal.. Tak lupa kubeli pengaman, yaitu rantai pengaman.. Akhirnya cukup sudah untuk bersepeda... olah raga yang menyenangkan... Karena kita bisa bebas mengeksplore daerah-daerah baru yang belum pernah kita singgahi.. Kalo pengen tahu sepedaku kayak apa, lihat disini.. Adieu .. !

Tentang Release #

Baru saja browser favoritku Firefox melaunching release terakhir yaitu release 10. Alias Firefox 10 just has been released. Tak terasa release # dari software yang biasa kita pakai mulai memasuki era double digit. Yang sebelum-nya hanya single digit.  Sempat terpikir olehku, apa jadinya 1 dekade ke depan, berkenaan dengan sistem penomoran release # ini? Apakah 1 dekade ke depan, Firefox akan mencapai release # 308 misalnya. Jadi kalau ditanya, kamu pake Firefox versi berapa? aku pake versi 308, ( "weh kok akeh banget yo?" ). Seperti LibreOffice yang baru mencapai versi 3.4.5 di medio Februari 2012 ini. Apa nantinya ya mengalami nasib seperti itu ? Hee.. aneh-aneh saja ya? Kalau kita melihat model pemberian release # untuk sebuah paket software seperti Apple, untuk Mac OS X berupa nama hewan dari keluarga macan, seperti Tiger, Leopard, Snow Leopard, dll. Mirip juga dengan Ubuntu yang menggunakan nama-nama unik, seperti Oneiric, Maverick, dll. Mungkin itu untuk mensi...