Skip to main content

Text Editor

Sewaktu masih di Windows kita kenal text editor standart bawaan Windows yaitu notepad. Setelah itu, saya mencoba untuk untuk menggunakan text editor yang lain, yaitu PS-pad, Ultra Edit, lalu yang menurut saya paling asyik itu notepad++.

Begitu pindah dalam lingkungan Linux, maka secara default saya menggunakan Gedit. Text editor ini saya gunakan untuk mempelajari bahasa Java, dan ternyata ada syntax highligthed seperti di notepad++. Akan tetapi sewaktu saya mengkompilasi source code-nya, maka saya perlu pindah-pindah ke Terminal.

Setelah mengutak-atik Ubuntu Software Center, saya menemukan text editor yang lain. Akhirnya ketemu dengan Medit, ada keunikan dari text editor yang satu ini. Karena selain ada syntax highlighted untuk berbagai bahasa termasuk bahasa Java. Ada fiturnya yang unik, yaitu adanya tombol Terminal. Jadi tidak perlu pindah-pindah ke Terminal lagi. Cukup di klik, untuk masuk ke Terminal bila kita bermaksud untuk mengkompilasi source code bahasa Java kita.

Ternyata di dunia open source, banyak pilihan yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan kita. Good Deed!

Comments

Popular posts from this blog

Java Tutorial Getting Started

Baru saja menyelesaikan Getting Started, meliputi: Your First Cup of Java The Java Phenomenon The “Hello World” Application The “Hello World” Applet Common Problem (and Their Solution) Yang dipelajari: Java 2SE version 1.4.2 Result: Good job. There is no error found!

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...

Tentang Release #

Baru saja browser favoritku Firefox melaunching release terakhir yaitu release 10. Alias Firefox 10 just has been released. Tak terasa release # dari software yang biasa kita pakai mulai memasuki era double digit. Yang sebelum-nya hanya single digit.  Sempat terpikir olehku, apa jadinya 1 dekade ke depan, berkenaan dengan sistem penomoran release # ini? Apakah 1 dekade ke depan, Firefox akan mencapai release # 308 misalnya. Jadi kalau ditanya, kamu pake Firefox versi berapa? aku pake versi 308, ( "weh kok akeh banget yo?" ). Seperti LibreOffice yang baru mencapai versi 3.4.5 di medio Februari 2012 ini. Apa nantinya ya mengalami nasib seperti itu ? Hee.. aneh-aneh saja ya? Kalau kita melihat model pemberian release # untuk sebuah paket software seperti Apple, untuk Mac OS X berupa nama hewan dari keluarga macan, seperti Tiger, Leopard, Snow Leopard, dll. Mirip juga dengan Ubuntu yang menggunakan nama-nama unik, seperti Oneiric, Maverick, dll. Mungkin itu untuk mensi...