Skip to main content

Posts

Private DNS

Recent posts

Agar Laptop Awet

  Ada perbincangan menarik saat kemarin, mengantarkan adikku untuk servis laptop-nya yang perlu diganti hard disk-nya, karena sistem SMART hard disknya sudah melaporkan bahwa dalam beberapa jam kemudian hard disk-nya akan mati karena ada kerusakan internal. Untuk mengatasi hal itu, pada waktu itu aku merekomendasikan untuk ganti OS dari Windows ke Linux. Meskipun demikian, ternyata error message tersebut tetap saja muncul. Oleh karena itu, akhirnya kita bawa laptop tersebut, yang memang sudah berusia 10 tahun ke servis untuk ganti hard disknya. Saat dicek, direkomendasikan untuk mengganti hard disknya ke ssd sekalian, agar ada peningkatan performa. Karena hard disk yang terpasang masih mekanis.  Selain, itu ada kerusakan pada konektor power supply-nya yang bila tersenggol, bisa membuat laptopnya mati. Ada beberapa kemungkinan, antara lain, konektornya sudah aus, atau internal connectornya yang bermasalah. Nanti akan di cek sekalian. Karena memang sudah tidak menggunakan batera...

Menengok Fedora 41

  Selalu menarik untuk melihat fitur-fitur terkini yang dibawa distro yang mengusung konsep cutting edge, seperti Fedora atau Ubuntu. Keduanya selalu berlomba-lomba membawa fitur-fitur terkini dari dunia open source. Akan tetapi saya lebih menyukai mengikuti Fedora ketimbang Ubuntu, karena paket Ubuntu sekarang yang seolah menawarkan paket snap dalam distro mereka. Dan menurut saya snap justru memberi performa yang lebih lambat ketimbang paket native-nya. Dan ada beberapa bug juga saat mengelola ekstensi gnome dengan menggunakan Firefox yang nota bene menggunakan paket snap. Ada hal yang lebih menarik pada Fedora 41 kali ini, yaitu tools untuk mengelola paket-nya, sudah menggunakan dnf versi 5, yang memberi performa jauh lebih cepat daripada dnf versi 4. Dan hal itu saya rasakan memang demikian adanya. It's a good improvement. Hal lain yang menarik adalah pada spin KDE yang mengusung KDE Plasma 6.2, ada improvement banyak yang dibawa. Terutama dalam hal mengelola grafis nya yang le...

Tentang Debian

 Ini adalah cerita saya tentang Debian. Pertama kali mengenal Debian itu pada versi 3.1 (Sarge). Saat itu kita gunakan sebagai OS di server. Pada waktu itu, saya belum mengerti OS Debian sama sekali. Sehingga tidak tahu harus bagaimana. Bahkan posisinya ada di samping saya.  Kemudian saya berpetualang dengan Ubuntu, kalau tidak salah versi 7.04 dan seterusnya sampai versi 10.10. Baru setelah itu saya migrasi ke Slackware 13.1 sampai sekarang. Sementara Debian sendiri saya belum berhasil menginstal-nya sejak versi 7, karena rupanya ada problem tentang firmware yang tidak ada pada paket standard-nya, dan kita perlu menginstall sendiri.  Kemudian saya baru berhasil pada Debian 11 dengan cara menginstall firmware-amd-graphics. Tanpa firmware tersebut, tampilan monitornya masih standard. Sementara pada Debian 12 baru terinstall sebagai paket standard sehingga kita bisa menggunakan grafis dengan resolusi yang sesuai dengan ukuran layar yang kita gunakan.  Dari sisi end use...

Pengalaman Membeli Laptop Baru

Ada hal yang menurut saya agak aneh, sewaktu saya membeli laptop baru dengan budle OS Windows 1 Home edition, kita mendapatkan juga aplikasi Office 2021 Home and Student Edition. Perlu diketahui bahwa harga laptop baru dan software yang dibundle dalam paket pembelian tersebut senilai 5,6 juta rupiah. Bila kita melakukan perhitungan, harga Windows 11 Home edition itu seharga Rp. 3 juta dan Office 2021 Home and Student edition seharga Rp. 1,6 juta maka bila kita jumlahkan menjadi Rp. 4,6 juta. Pertanyaanya: apakah harga perangkat kerasnya hanya sebesar Rp. 1 juta saja? Bagaimana menurut Anda?

openSUSE Leap vs Fedora

Bila membandingkan antara openSUSE dan Fedora , maka Fedora lebih sering melakukan update kernelnya. Termasuk aplikasi-aplikasinya. Berbeda dengan openSUSE yang tetap menggunakan kernel versi yang sama saat pertama kali dirilis, hanya ia melakukan update minor. Sehingga menjadikannya lebih stabil ketimbang Fedora. Keduanya memiliki kesamaan, bahwa mereka di backup oleh perusahaan besar. Fedora oleh Red Hat dan openSUSE oleh SUSE, dimana Red Hat dan SUSE adalah distro yang melayani korporasi dalam menggunakan infrastruktur Linux. Keduanya menawarkan kualitas distro enterprise sehingga ketangguhan dan kestabilannya teruji. Sehingga banyak yang tertarik menggunakan distro Fedora dan openSUSE yang ingin merasakan kualitas Linux kelas enterprise versi yang gratis. Keduanya sama-sama menggunakan paket rpm.  Dari sisi kesederhanaan, Fedora lebih sederhana ketimbang openSUSE karena tidak ada yast. Akan tetapi openSUSE lebih stabil. Dan sudah tidak ada masalah berkaitan dengan audio video ...

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...