Ada satu kata yang pas menurut saya cocok untuk menggambarkan Operating System Slackware Linux, yaitu sederhana. Mengapa demikian?
Karena semua proses admininstrasi sistem-nya, dilakukan via command line di shell. Meskipun distro lain sudah mengandalkan aplikasi dengan antarmuka GUI (graphical user interface); Slackware tetap berpegang teguh pada tradisi Unix. Salah satunya yaitu prinsip KISS (keep it simple stupid).
Dan key point inilah yang membedakan Slackware dengan distro lain. Karena bila ada error saat kita menjalankan command line di shell, maka error message itu akan dimunculkan. Dan kita bisa belajar banyak dari situ.
Case Study
Saat instalasi Slackware, saya biasanya hanya menginstall paket Mozilla-Firefox dari paket xap. Nah saat, saya menjalankan palikasi emacs dari shell, maka akan muncul error message berikut:
Respond berbeda terjadi bila kita menjalankan aplikasi emacs dalam modus GUI, maka tidak ada error message yang keluar setelah kita klik icons emacs-nya tersebut.
Nah insting saya berjalan, bahwa ternyata aplikasi emacs itu membutuhkan library tersebut. Akhirnya saya cari deh dari listing program di slackware yang namanya mirip dengan nama libMagicWand itu, akhirnya ketemu deh paketnya, yaitu paket imagemagick yang ternyata berada pada paket xap; atau dengan kata lain satu lokasi dengan paket Firefox.
Seperti diketahui bahwa saat instalasi, yang biasanya saya instal dari paket xap hanya paket Firefox saja. Oleh karena itu paket imagemagick tersebut tidak ikut terinstal. Singkat cerita, setelah saya instal paket imagemagick tsb, maka aplikasi emacs tersebut barulah berjalan dengan normal.
Konklusi
"Keep It Simple Stupid"
Karena semua proses admininstrasi sistem-nya, dilakukan via command line di shell. Meskipun distro lain sudah mengandalkan aplikasi dengan antarmuka GUI (graphical user interface); Slackware tetap berpegang teguh pada tradisi Unix. Salah satunya yaitu prinsip KISS (keep it simple stupid).
Dan key point inilah yang membedakan Slackware dengan distro lain. Karena bila ada error saat kita menjalankan command line di shell, maka error message itu akan dimunculkan. Dan kita bisa belajar banyak dari situ.
Case Study
Saat instalasi Slackware, saya biasanya hanya menginstall paket Mozilla-Firefox dari paket xap. Nah saat, saya menjalankan palikasi emacs dari shell, maka akan muncul error message berikut:
$ emacs
emacs: error while loading shared libraries: libMagicWand-6.Q16.so.1: cannot open shared object file: No such file or directory
Respond berbeda terjadi bila kita menjalankan aplikasi emacs dalam modus GUI, maka tidak ada error message yang keluar setelah kita klik icons emacs-nya tersebut.
Nah insting saya berjalan, bahwa ternyata aplikasi emacs itu membutuhkan library tersebut. Akhirnya saya cari deh dari listing program di slackware yang namanya mirip dengan nama libMagicWand itu, akhirnya ketemu deh paketnya, yaitu paket imagemagick yang ternyata berada pada paket xap; atau dengan kata lain satu lokasi dengan paket Firefox.
Seperti diketahui bahwa saat instalasi, yang biasanya saya instal dari paket xap hanya paket Firefox saja. Oleh karena itu paket imagemagick tersebut tidak ikut terinstal. Singkat cerita, setelah saya instal paket imagemagick tsb, maka aplikasi emacs tersebut barulah berjalan dengan normal.
Konklusi
- Dari kasus diatas, kita bisa belajar bahwa ternyata aplikasi emacs membutuhkan library libMagicWand yang itu ada pada paket imagemagick. Dari sini dapat disimpulkan bahwa salah satu paket dependensi emacs adalah tersedianya paket imagemagick.
- Dan kesederhanaan itulah yang membuat saya jatuh cinta dengan Slackware.
"Keep It Simple Stupid"
Comments