Skip to main content

Mobile Browser Yang Cocok Untuk Generasi Tua

Bagi generasi tua yang langsung berkenalan dengan smartphone, biasanya menemui kendala dalam hal membaca berita yang tampil di browser. Hal ini dikarenakan ukuran font yang terlihat kecil-kecil, sementara kemampuan baca mereka sudah banyak berkurang.

Kondisi tersebut sebenarnya bisa diatasi yaitu dengan memanfaatkan fitur reader view (mode membaca) yang ada di masing-masing browser. Bila kita menggunakan browser Chrome atau Brave, maka fitur itu dinamakan Simplified View. Yang untuk itu, kita perlu meng-enable fitur tersebut pada bagia setting.

Sementara kalau kita menggunakan Firefox, maka fitur "Reader View" secara otomatis akan ditawarkan di bagian address-nya, yaitu dengan munculnya icon berupa notes kecil di sebelah kanan. Demikian juga di Microsoft Edge, yang memunculkan icon berupa buku. Di Microsoft Edge fitur itu disebut immersive reader. 

Setelah masuk ke mode reader view di Firefox, kita bisa menyesuaikan ukuran font-nya, mau dibesarkan atau dikecilkan sesuai kemampuan mata kita dan juga dengan latar belakangnya mau putih, sepia atau hitam. 

Menurut saya, reader view terbaik adalah yang ditawarkan Microsoft Edge, karena ia menawarkan opsi latar belakang yang lebih dari tiga pilihan. Ditambah lagi, ada fasilitas membaca. Jadi bagi orang tua yang cepat lelah membaca, bisa mendengarkannya. Tinggal tekan tombol "Read Aloud".

Jadi Microsoft Edge dengan immersive reader-nya menurut saya benar-benar cocok untuk generasi tua.


Comments

Popular posts from this blog

KOMPUTER BRANDED VS KOMPUTER RAKITAN

Berikut adalah pengalaman dan studi komparatif antara komputer branded HP-ku yang dibeli sekitar tahun 2007, dan dua buah komputer rakitan yang menggunakan processor intel dan AMD. Dari dua buah komputer yang dirakit sekitar tahun 2013 yang menggunakan processor intel i3 dengan motherboard gigabyte dan di tahun 2014 yang menggunakan processor AMD A8; dapat dikatakan bahwa dari sisi spesifikasi, tentu komputer brandedku yang dibeli sekitar 10 tahun yang lalu, tentu memiliki spesifikasi yang jauh lebih jadoel. Akan tetapi seiring berjalannya waktu --yaitu di awal tahun 2017 ini -- kedua buah komputer rakitan tsb diatas; satu persatu mengalami kerusakan dan memaksa untuk direpair ke vendor asli yang merakit komputer tsb; dikarenakan aku pun sudah menyerah tidak dapat menyelesaikannya. Yang processor AMD A8, terpaksa diganti motherboard-nya. Demikian juga dengan yang intel i3. Adapun solusi yang diberikan vendor komputer AMD tsb, adalah selain mengganti motherboard yang memang rusak; adala

Fedora 22

It is about another Linux distro. Not a fashion thing. Sebenarnya saya sudah berkenalan dengan Fedora yang pada waktu itu masih memakai nama Fedora Core versi 4. Akan tetapi sayang tidak bisa memutas CD audio koleksi saya. Akhirnya saya move ke Ubuntu, yang bisa memutar CD audio, once the installation is complete. Sewaktu menggunakan Fedora 22, ada impresi keren yang muncul, diantaranya dengan gnome 3.16 dan adanya extention window list sehingga, window yang aktif muncul dibagian bottom bar. Sementara notification pada gnome 3.16 ditata ulang penempatannya dan menjadi satu dengan kalender yang ada di bagian top bar. Mengingat bila tidak ada window list, maka seakan-akan kita kehilangan kontrol atas window yang sedang aktif. Dan window list mempermudah kita dalam berpindah-pindah dari satu window ke window yang lain. Jadi lebih manageable. Satu hal mengapa saya selalu mencoba distro lain selain Slackware adalah karena desktop environment gnome yang di drop di Slackware sejak versi 12. D

Linux Yang Baik Hati

Ada beberapa pengguna Windows yang kadang curhat ke aku tentang gangguan virus saat mereka berkomputasi. Salah satunya adalah saudaraku sendiri yang tergolong end user. Mengapa file-file yang ada di flash disknya kok tiba-tiba menghilang? Atau mengapa jadi aneh? Rupanya setelah aku periksa dengan Linux tentu saja, terlihat jelas bahwa ada virus disana. Yaitu jenis virus yang menyembunyikan file-nya dan membuat shortcut ke folder yang akan di eksekusi seolah-olah itu adalah file kepunyaan pengguna. Akan tetapi disitulah jebakan batman-nya. Yaitu kode jahat yang akan dijalankan, begitu kita meng-klik short cut tsb. Bila kita menganalisa dengan  Windows, maka fenomena keanehan tersebut akan berjalan. Karena virus tersebut memang didesain untuk menyasar Windows. Akan tetapi bila kita menggunakan Linux, maka jelas sudah bahwa itu adalah kerjaan sebuah virus. Dan sudah beberapa kali aku menemui kasus seperti itu. Dan akhirnya apa yang aku lakukan? Cukup aku ambil data yang di sembu