Berikut adalah pengalaman saya bagaimana migrasi ke Linux dengan cara yang nyaman. Setelah kurang lebih 15 tahun selalu menggunakan OS Windows, mulai dari Windows 3.1 sampai Windows 7. Maka sekitar tahun 2010-an, secara penuh saya bisa migrasi ke Linux dengan cara yang nyaman. Bagaimana caranya?
- 1 -
Mencari aplikasi alternatif yang biasa kita pakai di Windows. Pada waktu itu, aplikasi yang biasa saya pakai adalah MS Office. Maka alternatif MS Office aplikasi yang berjalan di Linux dan Windows adalah OpenOffice, atau Libre Office. Maka yang perlu dilakukan adalah menginstall aplikasi alternatif tersebut di Windows. Kemudian kita biasakan untuk menggunakannya sampai merasa nyaman.
Demikian juga untuk browser. Bila di Windows, kita terbiasa menggunakan Internet Explorer, maka kita cari aplikasi alternatif yang berjalan di kedua OS tersebut. Dalam hal ini, ada beberapa, antara lain : Firefox, Opera, Chrome. Pada waktu itu, aku memilih Firefox.
- 2 -
Meningkatkan jam terbang untuk menggunakan aplikasi-aplikasi alternatif tersebut di OS Windows, sampai kita merasa nyaman. Bila kita sudah merasa nyaman, maka cara paling aman sebelum benar-benar migrasi ke Linux adalah dengan cara melakukan sistem dual OS dalam satu komputer. Artinya kita bisa menggunakan Windows atau Linux pada satu komputer.
Menurut saya hal ini penting, karena di fase ini, kita baru merasa nyaman dengan aplikasi alternatif tersebut. Dan kita belum merasa nyaman dengan OS Linux-nya.
- 3 -
Pada saat menggunakan Linux, maka sebagai langkah awal adalah gunakan distro Linux yang mudah, seperti Ubuntu. Karena kita bisa mengupdate sistem dan menginstall paket/aplikasi dalam mode grafis. Jadi masih mirip dengan Windows.
Tingkatkan jam terbang dalam menggunakan OS Linux dan bekerjalah seperti biasa dengan aplikasi-aplikasi alternatif tersebut. Bukankan kita sudah merasa nyaman dengan aplikasi tersebut saat di Windows? Jadi saya kira tidak ada kesulitan.
- 4 -
Bila sudah merasa nyaman. Maka berikut adalah langkah lanjutan bila kita benar-benar ingin terjun ke OS Linux. Yaitu dengan cara menghilangkan OS Windows pada komputer kita. Jadi sekarang cuma OS Linux saja yang diinstal di komputer kita. Jadi sekarang kita sudah menjadi pengguna Linux murni.
- 5 -
Tantangan selanjutnya adalah mencoba distro lain, kita bisa mencoba distro dengan tingkat kemudahan yang sama dengan Ubuntu. Yaitu Fedora. Distro ini saya nilai memiliki kemudahan yang sama dengan Ubuntu. Akan tetapi hanya berbeda dalam hal manajemen paket/aplikasinya.
- 6 -
Belajar mendalami proses administrasi dan manajemen paket dalam mode text. Bila selama ini, kita mengelola komputer kita dalam mode grafis. Maka sekarang adalah saatnya kita kelola dengan menggunakan mode text. Sebagai pengantar, ada baiknya kita belajar Linux Command dari e-book The Linux Command Line, karya William E Shotts. Dengan modal e-book tersebut kita akan belajar banyak hal tentang perintah-perintah Linux dalam mode text.
Jadi ini adalah fase migrasi dari mode grafis ke mode text. Tidak perlu khawatir, karena kita akan diajarkan dari end user sampai menjadi super user.
Perlu dicoba juga, bagaimana cara kita menginstall aplikasi dalam mode text di Ubuntu atau Fedora. Perintah Linux untuk mengelola paket di Ubuntu adalah tools apt, dan Fedora dengan tools dnf. Termasuk bagaimana mengupdate sistem dengan kedua tools tersebut.
- 7 -
Bila kita ingin benar-benar terjun ke Linux yang sesungguhnya, maka sekarang adalah saatnya menggunakan distro Slackware. Distro ini benar-benar memegang teguh tradisi Unix. Jadi semua sistem administrasinya dilakukan dalam mode text. Ini adalah fase kita benar-benar nyemplung sebagai Super User Linux. Akan tetapi dengan semakin kita mendalami Slackware, maka kita akan menjadi pengguna Linux sejati. Dan kita tidak akan bingung, bila ingin mencoba distro yang lain. Karena semua distro memiliki kesamaan dalam hal perintah linux mode text. Hanya berbeda tools yang dipakai dalam hal manajemen paket.
Demikian.
Comments