Skip to main content

Jangan Langsung Migrasi ke Slackware

Pesan ini adalah pesan yang bijak bagi Anda yang selama ini dimanjakan oleh OS
seperti Windows dan bermaksud untuk migrasi ke Linux. Mengapa demikian? Karena
bila Anda langsung ke Slackware, bisa saya jamin, bahwa Anda akan frustasi
dibuatnya. Mengingat selama ini Anda selalu dimanjakan oleh Windows, dalam hal
instal software favorit Anda. Karena yang Anda lakukan hanya download file
installernya, kemudian double klik dan selesai sudah.

Dalam hal ini Anda perlu membuat strategi jembatan sebelum menjadi seorang
Linux geek. Yaitu dengan menggunakan distro yang mirip dengan Windows, dalam
hal managemen paketnya. Disini, yang saya rekomendasikan adalah dengan
menggunakan distro Open SUSE. Distro ini, diinstal dalam mode grafis. Dan
paket-paket tambahannya bisa diinstal dalam mode grafis juga.

Dan sudah ada banyak paket aplikasi yang dibuat khusus untuk distro
ini. Selain itu, kita bisa mencarinya dari website software.opensuse.org. Kita
bisa seach aplikasi non standard dari sana. Dan biasanya sudah berupa 1-click
install. Jadi tinggal klik, kemudian sudah terinstal dan dapat berjalan dengan
baik di Open SUSE.

Disini, saya hanya ingin sedikit berbagi bagaimana melakukan instalasi dan
penghapusan paket yang disediakan oleh tool zypper. Tool ini memang alat yang
disiapkan open SUSE dalam menangani paket instalasi.

Sebagai contoh, kita ingin menginstal browser chrome, maka kita tinggal
download paket-nya dari google.com/chrome, pastikan kita mendownload file
dalam format rpm dan arsitekturnya sesuai dengan distro yang kita
pakai. Misalnya kita menggunakan open SUSE 13.2 dan arsitektur 32 bit. Maka
downloadlah paket rpm yang 32 bit.

Setelah di download tinggal kita ketik perintah:

# zypper install google-chrome.rpm

Nanti zypper akan mengecek sistem, dan akan menampilkan paket dependensi agar
chrome ini bisa terinstal dan berjalan dengan baik. Inilah kelebihan zypper
tool yang fungsinya juga menangani masalah dependensi paket.

Dalam kasus ini, akan diinstal 10 paket baru termasuk google-chrome itu
sendiri. Untuk selanjutnya tinggal kita tekan y, untuk meneruskan proses
instalasinya.

Adapun cara untuk menghapus paket google-chrome beserta paket dependensinya,
yang perlu kita ketikkan adalah sbb:

# zypper remove -u google-chrome

Opsi -u berfungsi untuk menghapus paket dependensi dari google-chrome. Bila
opsi ini tidak kita tuliskan, maka ia hanya akan menghapus paket google-chrome
saja, sementara 9 paket dependensinya tidak ikut terhapus.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa tool zypper bagus dalam hal pengelolaan paket
berikut paket dependensinya. Inilah yang membuatnya menjadi ready to use dan
easy to use bagi pemula.

Oleh karena itu, saya menyarankan agar Anda untuk menggunakan distro Open SUSE
terlebih dahulu. Setelah Anda bergaul dengan open SUSE, dan bermaksud untuk
menjadi seorang Linux Geek, maka saran saya adalah migrasi ke
Slackware. Karena memang distro inilah yang masih memegang teguh tradisi
Unix. Dimana semua managemen paket dan administrasinya dikelola melalui linux
command line. Dan ini jauh berbeda dengan Windows, yang memang didesain untuk
mempermudah penggunanya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

KOMPUTER BRANDED VS KOMPUTER RAKITAN

Berikut adalah pengalaman dan studi komparatif antara komputer branded HP-ku yang dibeli sekitar tahun 2007, dan dua buah komputer rakitan yang menggunakan processor intel dan AMD. Dari dua buah komputer yang dirakit sekitar tahun 2013 yang menggunakan processor intel i3 dengan motherboard gigabyte dan di tahun 2014 yang menggunakan processor AMD A8; dapat dikatakan bahwa dari sisi spesifikasi, tentu komputer brandedku yang dibeli sekitar 10 tahun yang lalu, tentu memiliki spesifikasi yang jauh lebih jadoel. Akan tetapi seiring berjalannya waktu --yaitu di awal tahun 2017 ini -- kedua buah komputer rakitan tsb diatas; satu persatu mengalami kerusakan dan memaksa untuk direpair ke vendor asli yang merakit komputer tsb; dikarenakan aku pun sudah menyerah tidak dapat menyelesaikannya. Yang processor AMD A8, terpaksa diganti motherboard-nya. Demikian juga dengan yang intel i3. Adapun solusi yang diberikan vendor komputer AMD tsb, adalah selain mengganti motherboard yang memang rusak; adala

Fedora 22

It is about another Linux distro. Not a fashion thing. Sebenarnya saya sudah berkenalan dengan Fedora yang pada waktu itu masih memakai nama Fedora Core versi 4. Akan tetapi sayang tidak bisa memutas CD audio koleksi saya. Akhirnya saya move ke Ubuntu, yang bisa memutar CD audio, once the installation is complete. Sewaktu menggunakan Fedora 22, ada impresi keren yang muncul, diantaranya dengan gnome 3.16 dan adanya extention window list sehingga, window yang aktif muncul dibagian bottom bar. Sementara notification pada gnome 3.16 ditata ulang penempatannya dan menjadi satu dengan kalender yang ada di bagian top bar. Mengingat bila tidak ada window list, maka seakan-akan kita kehilangan kontrol atas window yang sedang aktif. Dan window list mempermudah kita dalam berpindah-pindah dari satu window ke window yang lain. Jadi lebih manageable. Satu hal mengapa saya selalu mencoba distro lain selain Slackware adalah karena desktop environment gnome yang di drop di Slackware sejak versi 12. D

Beberapa Catatan Tentang Linux

Tulisan ini lebih merupakan catatan penulis berkenaan dengan Linux. Semoga ada beberapa yang bisa diimprove dan diimplementasikan pada release selanjutnya. Graphical User Interface Pada umumnya, end user akan merasakan impresi pertama adalah saat pertama kali melihat performa tampilan GUI-nya. Maklum di abad 21 ini, semuanya sudah dipermudah dengan hanya klak-klik tombol mouse. Adapun pada hakekatnya command prompt itu lebih powerful ketimbang menggunakan aplikasi sejenis dalam mode GUI. Dan konsep ini selalu melekat pada orang-orang yang memang berkecimpung mengelola server. Maklum saja, karena server tidak memerlukan tampilan GUI sama sekali pada hakekatnya. Karena alasan performa server terbebani dengan tampilan GUI. Bila dalam ranah server, saya setuju dengan tampilan text based dalam mengelola server tersebut. Akan tetapi pada ranah desktop, maka yang menjadi point atraktif sebuah OS adalah tampilan GUI yang memukau sebening kristral. Bila Anda pernah membandingka