Skip to main content

Fedora 23 XFCE

Distribusi (distro) Fedora adalah project `mainan' Red Hat dalam
mengadopsi teknologi terbaru dari dunia open source. Ia memiliki
siklus rilis yang cepat, yaitu setiap 6 bulan. Adapun untuk supportnya
hanya selama 13 bulan. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin selalu
mengikuti perkembangan software terkini, disarankan untuk menggunakan
distro ini.

Ada hal yang menurut saya menjadi kekuatan Fedora, yaitu adalah bahwa
tampilannya dibuat menjadi sederhana, terutama dalam hal management
paket via command line. Jadi proses upgradingnya memberi impresi
tampilan yang sederhana dan elegan.

Adapun untuk urusan multimedia, termasuk di dalamnya masalah
suara. Akan terselesaikan saat kita melakukan instalasi VLC Media
Player, dari repository rpmfusion. Sebelumnya ikuti cara menambahkan
repo rpmfusion dari situsnya yaitu rpmfusion.org. Kemudian cukup
lakukan installasi berikut: # dnf install vlc. Maka dnf akan
menginstal sebanyak 54 paket, termasuk di dalamnya audio
codecs-nya. Oleh karena itu, Fedora yang tadinya tidak bisa bersuara,
setelah proses itu, akan menjadi bersuara.

Ada hal menarik lain yang ada pada versi Fedora 23 kali ini, yaitu
bahwa ia menggunakan open jdk versi 8. Cara instalasinya bisa diikuti
dari website openjdk. Adapun untuk urusan flash player, dan acrobat
reader saya lebih suka menggunakan paket rpm dari situs adobe.com;
yaitu dengan cara menginstal dari paket rpm-nya, cukup ketik # dnf
install flash-player.rpm.

Adapun untuk urusan office suite, pada Fedora 23 sudah menyematkan
Libre Office versi 5. Cukup lakukan instalasi # dnf install
libreoffice. Sedangkan office suite bawaan untuk spin XFCE disediakan
abiword dan gnumeric, akan tetapi saya lebih prefer untuk menggunakan
libre office.

Sedangkan paket-paket yang saya hilangkan pada spin XFCE ini antara
lain: leafpad, parole, ristretto, padghan, geany, claws-mail, dan
midori. Dan sebagai penggantinya saya menginstal viewnior sebagai
image viewer menggantikan ristretto. Dan emacs menggantikan leafpad
dan geany. Adapun Firefox saya pilih untuk menggantikan
midori. Sedangkan VLC media player adalah sebagai pengganti padhgan
dan parole.

Catatan:

Ada catatan kecil yang sampai tulisan ini dibuat, membuat pusing
banyak pengguna Fedora. Yaitu bagaimana cara mengeset console font di
Fedora 23?  Dari beber apa forum dan situs yang membahasnya,
kelihatannya belum diperoleh cara yang benar bagaimana mengeset
console font di virtual terminal tersebut.

Adapun untuk mengakali hal tersebut, saya menambahkan satu command
line setfont ke dalam file .bash_profile untuk root. Jadi bila kita
ingin mengeset console font untuk normal user, kita bisa lakukan
dengan cara login sebagai root terlebih dahulu, baru kemudian kita
keluar. Yaitu dengan cara mengetikkan $ su - dan kemudian # exit.

Karena memang command setfont itulah yang bisa mengubah console font
di virtual terminal.

Konklusi:

Fedora 23 merupakan distro yang paling saya rekomendasikan bagi
pemula. Karena tampilan managemen paketnya yang simple dan elegan
membuatnya menjadi distro yang user friendly bagi pemula. Dan dnf akan
menyelesaikan semua paket dependensi yang diperlukan, khususnya
masalah suara.

Comments

Popular posts from this blog

Auto-Fill-Mode di Emacs

  Berikut adalah cara agar auto-fill-mode bisa aktif secara global di emacs. Yaitu tambahkan dua kode berikut pada file ~/.emacs (add-hook 'change-log-mode-hook 'turn-on-auto-fill) (setq-default auto-fill-function 'do-auto-fill) Demikian. 

Sepeda Polygon Neptune

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun ini usia sepedaku.. Aku memilihnya via Internet waktu itu.. Setelah browsing di internet, akhirnya kutemukan sepeda Polygon jenis Neptune.. Eh, ternyata pas beli tidak ada spakbor-nya. Spakbor itu pelindung cipratan (bahasa Indonesia-nya apa ya?) air akibat perputaran roda. Jadi kalo pas lewat di tempat basah, cipratan air itu akan mengenai baju kita.. Jadinya kutambahkan sekalian pas beli, harga sekitar 50 ribu. Lalu terpikir untuk membeli wadah tempat minum, biar kalo pas bersepeda tidak kehausan.. Akhirnya kubeli juga dengan wadah minumnya dengan merk Zefal.. Tak lupa kubeli pengaman, yaitu rantai pengaman.. Akhirnya cukup sudah untuk bersepeda... olah raga yang menyenangkan... Karena kita bisa bebas mengeksplore daerah-daerah baru yang belum pernah kita singgahi.. Kalo pengen tahu sepedaku kayak apa, lihat disini.. Adieu .. !

Visual Studio Code Untuk Belajar Python, C, C++ dan C#

Setelah mencari IDE (Integrated Development Environment) apa yang terbaik untuk mendevelop Python, Akhirnya saya mendapatkan pencerahan setelah menemukan Visual Studio Code . Rupanya ada perbedaan antara IDE dengan Editor. Bila Editor adalah semacam text editor saja, seperti notepad++, Emacs, vim, maka IDE adalah editor + compiler. Oleh karena itu, maka IDE biasanya lebih berat dalam hal performance. Karena memang membundle editor + compilernya. Secara default, Visual Studio Code didesain bagi pengembang aplikasi web, yang meliputi html, css, java script, type script. Jadi untuk mendevelop bahasa pemrograman seperti Python, perlu sedikit cara agar bisa digunakan juga sebagai compiler. Setting Python Tekan F1, lalu ketik Task: Configure Taks Runner. Kemudian gantilah "command" : "python.sh", "isShellCommand" : true, "showOutput" : "always", "args" : ["{$file}"] Itu artinya bila kita menjalankan task runner (run ...