Skip to main content

Emacs, Bukan Text Editor Biasa

    "Tak kenal maka tak sayang."

Itu mungkin pepatah yang paling tepat untuk menyatakan kesan pertama
menggunakan text editor Emacs. Akan tetapi begitu Anda selesai membaca
tutorialnya, dengan cara mengetik: Ctrl-h t dalam emacs (lazim
disingkat dengan notasi C-h t), maka Anda baru akan memahami pola
pikir si pembuat text editor ini.



Untuk menggunakan emacs, cukup ketik:

$ emacs

Sedikit penjelasan menu yg muncul: 

Pada bagian bottom menu:

--:**--F1 nama-file All Lxx (Fundamental)

tanda ** : artinya file "nama-file" sedang diedit, dan
belum tersimpan. Kalau tersimpan, maka tanda ** akan hilang.

All : maksudnya semua text bisa dimuat dalam satu layar penuh. Kalau
tidak maka bisa berubah menjadi 'Top' atau 'Bot' (Bottom) atau nn%.

Baris kosong dibawah bottom menu adalah area echo. Ini merupakan

tempat komunikasi kita dengan emacs. 

Maklum yang membuat program ini adalah seorang programmer yang genius. Jadi terminologi yang digunakan adalah terminologi programmer, seperti echo, buffer, mini buffer, dll.
Jadi kalau ingin bisa menjadikan Emacs sebagai teman sendiri, maka
yang perlu dilakukan adalah mencoba mengerti pola pikir seperti
seorang programmer. Awalnya kita akan dikenalkan dengan istilah menu
extention dengan cara mengetik C-x (menekan tombol Ctrl dan huruf
'x'). Disana akan ada fungsi antara lain:

(1)
Untuk membuka file baru: C-x C-f (f = file)
Bila itu merupakan file baru, tulis termasuk path-nya. Karena kalau
langsung berupa nama file, maka file tsb akan tersimpan di current
working directory. misal file baru tsb ada di folder
~/Documents/filebaru.
Maka ketiklah secara penuh seperti itu. (Note: tanda ~ adalah tanda
itu home folder. Maksudnya, bila Anda login sebagai andri, maka lokasi
~ itu maksudnya adalah di folder /home/andri/. Dengan demikian, maka
lokasi filebaru tsb ada di /home/andri/Documents/filebaru).

Bila kita lupa dengan nama file apa yg akan kita buka, maka kita bisa
membuka folder dari emacs, tanpa keluar ke shell hanya untuk keperluan
itu. Cukup tulis folder-nya dan tekan enter maka folder tsb akan
terbuka. Misal Anda hanya ingat lokasinya itu di ~/Documents/; maka
cukup tulis seperti itu, lalu tekan enter, maka akan daftar file
dalam folder tsb akan ditampilkan, maka kita tinggal mencarinya. Kalau
sudah ketemu, tinggal tekan enter. Ini salah satu keunikan emacs.

(2)
Bila file sudah dibuka, maka filebaru itu akan disimpan dalam
buffer. Untuk selanjutnya file tsb sudah siap untuk diedit. Nah kalau
mau menyimpan-nya, tekan C-x C-s (save). Maka pada bagian echo, akan
muncul tulisan:
Wrote /home/andri/Documents/filebaru

(3)
Untuk keluar dari emacs, cukup tekan C-x C-c. Ini mirip perlakuan kita
kepada sebuah proses dalam shell yang menggunakan tombol
Ctrl-c. Begitu kita menekan C-x C-c, maka di area echo akan muncul
shell prompt, bila kita menggunakan mode text. Bila kita menggunakan
emacs gui, maka windows-nya akan menghilang.


Cukup untuk hari ini, next time will be continued.


Comments

Popular posts from this blog

openSUSE Leap

Mengapa openSUSE Leap menarik bagi sebagian pengguna Linux? Hal itu wajar mengingat openSUSE Leap merupakan distro gabungan (hybrid) antara SUSE yang dikenal dengan keamanan sekelas enterprise dan aplikasi yang terkini dari dunia open source. Akan tetapi bila Anda mencobanya, maka akan ditemukan sebuah perilaku yang menurut saya tidak lazim, yaitu sewaktu kita membaca manual dari perintah Linux dengan man. Maka kita dihadapkan pada pilihan opsi, manual mana yang akan ditampilkan. Hal ini berbeda dengan distro lain, yang tidak memiliki perilaku tersebut. Oleh karena itu, saya sebut itu menjadi tidak lazim. Untuk mengatasi ketidak laziman tersebut, kita bisa lakukan dengan cara menambahkan dua buah kode berikut pada file .bashrc MAN_POSIXLY_CORRECT=1 export MAN_POSIXLY_CORRECT Selain itu, kita bisa juga gunakan comman info sebagai pengganti man. Hal ini bisa dilakukan dan langsung muncul manual command yang diminta. Dari sisi keamanan, secara default ia sudah mengaktifkan firewall-nya...

Sepeda Polygon Neptune

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun ini usia sepedaku.. Aku memilihnya via Internet waktu itu.. Setelah browsing di internet, akhirnya kutemukan sepeda Polygon jenis Neptune.. Eh, ternyata pas beli tidak ada spakbor-nya. Spakbor itu pelindung cipratan (bahasa Indonesia-nya apa ya?) air akibat perputaran roda. Jadi kalo pas lewat di tempat basah, cipratan air itu akan mengenai baju kita.. Jadinya kutambahkan sekalian pas beli, harga sekitar 50 ribu. Lalu terpikir untuk membeli wadah tempat minum, biar kalo pas bersepeda tidak kehausan.. Akhirnya kubeli juga dengan wadah minumnya dengan merk Zefal.. Tak lupa kubeli pengaman, yaitu rantai pengaman.. Akhirnya cukup sudah untuk bersepeda... olah raga yang menyenangkan... Karena kita bisa bebas mengeksplore daerah-daerah baru yang belum pernah kita singgahi.. Kalo pengen tahu sepedaku kayak apa, lihat disini.. Adieu .. !

Tentang Release #

Baru saja browser favoritku Firefox melaunching release terakhir yaitu release 10. Alias Firefox 10 just has been released. Tak terasa release # dari software yang biasa kita pakai mulai memasuki era double digit. Yang sebelum-nya hanya single digit.  Sempat terpikir olehku, apa jadinya 1 dekade ke depan, berkenaan dengan sistem penomoran release # ini? Apakah 1 dekade ke depan, Firefox akan mencapai release # 308 misalnya. Jadi kalau ditanya, kamu pake Firefox versi berapa? aku pake versi 308, ( "weh kok akeh banget yo?" ). Seperti LibreOffice yang baru mencapai versi 3.4.5 di medio Februari 2012 ini. Apa nantinya ya mengalami nasib seperti itu ? Hee.. aneh-aneh saja ya? Kalau kita melihat model pemberian release # untuk sebuah paket software seperti Apple, untuk Mac OS X berupa nama hewan dari keluarga macan, seperti Tiger, Leopard, Snow Leopard, dll. Mirip juga dengan Ubuntu yang menggunakan nama-nama unik, seperti Oneiric, Maverick, dll. Mungkin itu untuk mensi...