Skip to main content

Impresi Menggunakan Open SUSE

Menurut saya, distro Open SUSE adalah distro yang recomended banget bagi Anda yang sebelumnya terbiasa menggunakan Windows, dan berikut adalah impresi saya selama menggunakan Open SUSE :

(1) Login dan logout-nya menggunakan modus grafis. Dan kelebihan open SUSE daripada distro yang lain adalah terletak pada keindahan desktopnya. Dan menurut saya disinilah kekuatan open SUSE diantara distro yang lain. Tampilannya sangat menawan dan eye catching, seperti Windows.

(2) Bila Anda menggunakan keyboard multimedia, maka tombol seperti play, stop dan juga tombol calculator langsung bisa dikenali dengan baik. Demikian juga dengan tombol sleep. Anda bisa menggunakannya langsung seperti layaknya bila Anda menggunakan Windows.

(3) Proses updating dan instalasi program aplikasinya dilakukan dalam modus grafis juga. Dan hal ini akan membuat Anda merasa nyaman dengannya, karena sama halnya dengan Windows.

(4) Bila Anda memutar CD musik, maka Rhtymbox sebagai music player default gnome-nya akan langsung bisa berjalan dengan baik. Karena ada distro yang perlu menginstal dulu audio codec-nya terlebih dahulu.

(5) Flash disk yang Anda plug in ke komputer, secara otomatis akan dikenali dengan baik dan ada notifikasi yang muncul dari layar bagian bawah. Dalam hal ini bila Anda menggunakan open SUSE dengan desktop environment Gnome.

.: Konklusi

Open SUSE sangat cocok bagi Anda yang baru pertama kali migrasi dari Windows ke Linux. Distro ini sangat cocok bagi Anda yang tidak mau dipusingkan dengan masalah dependensi paket bila Anda ingin menginstal sebuah paket. Karena semuanya sudah dipikirkan oleh tools zypper.

Jadi langkah pertama dalam ber-migrasi adalah carilah distro yang mudah dalam hal instalasi dan Anda merasa nyaman dengannya. Dan open SUSE menyediakan hal itu, ditambah dengan tampilan grafis yang tampil paling clear daripada distro yang lain. Dan ini akan membuat Anda betah dalam berkomputasi.

Langkah yang kedua adalah jam terbang yang banyak. Bukankah: "Pengalaman adalah guru yang terbaik?". Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi?

Demikian.

Comments

Popular posts from this blog

KOMPUTER BRANDED VS KOMPUTER RAKITAN

Berikut adalah pengalaman dan studi komparatif antara komputer branded HP-ku yang dibeli sekitar tahun 2007, dan dua buah komputer rakitan yang menggunakan processor intel dan AMD. Dari dua buah komputer yang dirakit sekitar tahun 2013 yang menggunakan processor intel i3 dengan motherboard gigabyte dan di tahun 2014 yang menggunakan processor AMD A8; dapat dikatakan bahwa dari sisi spesifikasi, tentu komputer brandedku yang dibeli sekitar 10 tahun yang lalu, tentu memiliki spesifikasi yang jauh lebih jadoel. Akan tetapi seiring berjalannya waktu --yaitu di awal tahun 2017 ini -- kedua buah komputer rakitan tsb diatas; satu persatu mengalami kerusakan dan memaksa untuk direpair ke vendor asli yang merakit komputer tsb; dikarenakan aku pun sudah menyerah tidak dapat menyelesaikannya. Yang processor AMD A8, terpaksa diganti motherboard-nya. Demikian juga dengan yang intel i3. Adapun solusi yang diberikan vendor komputer AMD tsb, adalah selain mengganti motherboard yang memang rusak; adala

Fedora 22

It is about another Linux distro. Not a fashion thing. Sebenarnya saya sudah berkenalan dengan Fedora yang pada waktu itu masih memakai nama Fedora Core versi 4. Akan tetapi sayang tidak bisa memutas CD audio koleksi saya. Akhirnya saya move ke Ubuntu, yang bisa memutar CD audio, once the installation is complete. Sewaktu menggunakan Fedora 22, ada impresi keren yang muncul, diantaranya dengan gnome 3.16 dan adanya extention window list sehingga, window yang aktif muncul dibagian bottom bar. Sementara notification pada gnome 3.16 ditata ulang penempatannya dan menjadi satu dengan kalender yang ada di bagian top bar. Mengingat bila tidak ada window list, maka seakan-akan kita kehilangan kontrol atas window yang sedang aktif. Dan window list mempermudah kita dalam berpindah-pindah dari satu window ke window yang lain. Jadi lebih manageable. Satu hal mengapa saya selalu mencoba distro lain selain Slackware adalah karena desktop environment gnome yang di drop di Slackware sejak versi 12. D

Beberapa Catatan Tentang Linux

Tulisan ini lebih merupakan catatan penulis berkenaan dengan Linux. Semoga ada beberapa yang bisa diimprove dan diimplementasikan pada release selanjutnya. Graphical User Interface Pada umumnya, end user akan merasakan impresi pertama adalah saat pertama kali melihat performa tampilan GUI-nya. Maklum di abad 21 ini, semuanya sudah dipermudah dengan hanya klak-klik tombol mouse. Adapun pada hakekatnya command prompt itu lebih powerful ketimbang menggunakan aplikasi sejenis dalam mode GUI. Dan konsep ini selalu melekat pada orang-orang yang memang berkecimpung mengelola server. Maklum saja, karena server tidak memerlukan tampilan GUI sama sekali pada hakekatnya. Karena alasan performa server terbebani dengan tampilan GUI. Bila dalam ranah server, saya setuju dengan tampilan text based dalam mengelola server tersebut. Akan tetapi pada ranah desktop, maka yang menjadi point atraktif sebuah OS adalah tampilan GUI yang memukau sebening kristral. Bila Anda pernah membandingka