Skip to main content

Pengertian "Instal" Dalam Dunia IT

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Senin 16 Sep 2013, saya kedatangan teman Bapak yang sudah saya anggap seperti sahabat saya sendiri. Beliau datang bermaksud untuk meminta tolong saya berkaitan dengan instalasi sebuah software aplikasi di laptop beliau.

Singkat cerita beliau menanyakan: "Dik Pur, instal itu apa sih artinya?". Waktu itu saya jawab dengan singkat: "ya seperti instalasi rumah, begitu." Karena memang saya sedang pada situasi yang agak padat agendanya. Jadi jawaban saya singkat dan mungkin sedikit kurang bisa dimengerti apa maksudnya.

Baiklah, disini saya akan menjelaskan pengertian istilah "instal" dalam dunia IT.

Bila kita memiliki rumah baru, maka yang tersedia biasanya adalah berupa tembok bangunan rumah dengan atap-nya. Akan tetapi, belum ada listrik-nya, belum ada air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Bila berkaitan dengan pengadaan listrik; maka biasanya yang kita lakukan adalah melakukan kontak ke pihak penyedia listrik (kalau di Indonesia, PLN). Dan setelah melakukan proses administrasi di kantor PLN dan semua persyaratan dipenuhi: yaitu dimana biaya pemasangan, dan segala hal berkaitan dengan aturan main dalam penggunaan PLN sudah disetujui, termasuk biaya pemakaian bulanan yang harus dibayarkan. Maka setelah itu, biasanya pihak PLN akan melakukan pemasangan instalasi jaringan listrik di rumah kita.

Kemudian, apabila hal itu berkaitan dengan suplai air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari; maka kita biasanya memilih, apakah akan menggunakan perusahaan penyedia air (di Indonesia, lazimnya menggunakan PAM), atau akan menggunakan pompa air sendiri?

Bila kita memilih menggunakan PAM (Perusahaan Air Minum); maka sama seperti pemasangan listrik dengan PLN tadi, kita akan ke kantor PAM setempat untuk mengurus semua persyaratan administrasi. Kemudian, bila semua-nya sudah ok; maka beberapa hari kemudian, pihak PAM akan mendatangi rumah kita untuk melakukan proses instalasi jaringan air PAM.

.: Nah, dari kedua ilustrasi tersebut, semoga dapat dimengerti apa itu arti "instalasi" dalam konteks rumah. Adapun proses "instal" dalam konteks komputer itu, ya analogi-nya sama dengan proses instalasi PLN, atau PAM tadi.

Jadi bila kita akan melakukan instalasi sebuah program aplikasi, maka apa yang lazim dilakukan adalah membeli software aplikasi tersebut, biasanya berupa CD installer ke toko komputer. Yang tentu saja ada biaya untuk itu.

Kemudian apa yang kita dapatkan? Ya, kita akan mendapatkan CD installer tadi setelah kita melakukan pembayaran tentu saja. Kemudian, kita bisa melakukan instalasi aplikasi tersebut dengan CD installer yang sudah kita beli.

Adapun teknis pelaksanaan proses instalasinya, kita bisa mengerjakannya sendiri di rumah. Atau kita bisa meminta tolong kepada teknisi toko penjualnya untuk melakukannya.

Demikianlah sekelumit penjelasan saya, semoga bisa mencerahkan.

Adieu.

Comments

Popular posts from this blog

KOMPUTER BRANDED VS KOMPUTER RAKITAN

Berikut adalah pengalaman dan studi komparatif antara komputer branded HP-ku yang dibeli sekitar tahun 2007, dan dua buah komputer rakitan yang menggunakan processor intel dan AMD. Dari dua buah komputer yang dirakit sekitar tahun 2013 yang menggunakan processor intel i3 dengan motherboard gigabyte dan di tahun 2014 yang menggunakan processor AMD A8; dapat dikatakan bahwa dari sisi spesifikasi, tentu komputer brandedku yang dibeli sekitar 10 tahun yang lalu, tentu memiliki spesifikasi yang jauh lebih jadoel. Akan tetapi seiring berjalannya waktu --yaitu di awal tahun 2017 ini -- kedua buah komputer rakitan tsb diatas; satu persatu mengalami kerusakan dan memaksa untuk direpair ke vendor asli yang merakit komputer tsb; dikarenakan aku pun sudah menyerah tidak dapat menyelesaikannya. Yang processor AMD A8, terpaksa diganti motherboard-nya. Demikian juga dengan yang intel i3. Adapun solusi yang diberikan vendor komputer AMD tsb, adalah selain mengganti motherboard yang memang rusak; adala

Fedora 22

It is about another Linux distro. Not a fashion thing. Sebenarnya saya sudah berkenalan dengan Fedora yang pada waktu itu masih memakai nama Fedora Core versi 4. Akan tetapi sayang tidak bisa memutas CD audio koleksi saya. Akhirnya saya move ke Ubuntu, yang bisa memutar CD audio, once the installation is complete. Sewaktu menggunakan Fedora 22, ada impresi keren yang muncul, diantaranya dengan gnome 3.16 dan adanya extention window list sehingga, window yang aktif muncul dibagian bottom bar. Sementara notification pada gnome 3.16 ditata ulang penempatannya dan menjadi satu dengan kalender yang ada di bagian top bar. Mengingat bila tidak ada window list, maka seakan-akan kita kehilangan kontrol atas window yang sedang aktif. Dan window list mempermudah kita dalam berpindah-pindah dari satu window ke window yang lain. Jadi lebih manageable. Satu hal mengapa saya selalu mencoba distro lain selain Slackware adalah karena desktop environment gnome yang di drop di Slackware sejak versi 12. D

Beberapa Catatan Tentang Linux

Tulisan ini lebih merupakan catatan penulis berkenaan dengan Linux. Semoga ada beberapa yang bisa diimprove dan diimplementasikan pada release selanjutnya. Graphical User Interface Pada umumnya, end user akan merasakan impresi pertama adalah saat pertama kali melihat performa tampilan GUI-nya. Maklum di abad 21 ini, semuanya sudah dipermudah dengan hanya klak-klik tombol mouse. Adapun pada hakekatnya command prompt itu lebih powerful ketimbang menggunakan aplikasi sejenis dalam mode GUI. Dan konsep ini selalu melekat pada orang-orang yang memang berkecimpung mengelola server. Maklum saja, karena server tidak memerlukan tampilan GUI sama sekali pada hakekatnya. Karena alasan performa server terbebani dengan tampilan GUI. Bila dalam ranah server, saya setuju dengan tampilan text based dalam mengelola server tersebut. Akan tetapi pada ranah desktop, maka yang menjadi point atraktif sebuah OS adalah tampilan GUI yang memukau sebening kristral. Bila Anda pernah membandingka